Kisah Inspiratif Andhini Miranda Memilih Cara Hidup Minim Penggunaan Sampah Plastik

Jakarta, 23 April 2022 – Selain sampah yang sulit diurai seperti plastik, limbah organik ikut memberi andil pada kerusakan lingkungan. Misalnya, sisa makanan atau bahan pangan yang membusuk di tempat pembuangan akhir. Hidup minim sampah dan berhenti membuang sisa makanan merupakan cara paling mudah untuk mulai peduli pada kelestarian bumi. Wanita yang akrab dipanggil Andhin ini merupakan seorang ibu rumah tangga yang menjalankan personal project-nya bersama keluarga di @021suarasampah, Ia mendedikasikan kesehariannya untuk melakukan aksi dan kampanye hidup tanpa sampah. Sejak tahun 2012, Ia bersama dengan keluarganya sedikit demi sedikit melakukan upaya – upaya pengurangan sampah.

“Sejak tahun 2018, fokusnya kami sekeluarga di upaya pencegahan, gimana caranya kita tidak menghasilkan sampah sejak awal. Bukan dipilah, melainkan dicegah semaksimal mungkin. Masalah sampah itu tidak hanya pada saat kemarin atau barang itu menjadi sampah. Jadi, dari awal kemarin barang itu dibuat sudah menjadi dampak lingkungan” ujarnya.

Dampak kerusakan lingkungan sejak dulu sudah banyak. Plastik yang sulit terurai dan akan berubah menjadi serpihan – serpihan kecil yang disebabkan dari menumpuk sampah serta tidak terkelola pun bisa diantisipasi.

“Sampah plastik dari tahun 50an hingga saat ini. Secara global yang berhasil di daur ulang baru 9 %, berarti 91 & itu masih ada dan terus ditambah pada sampah plastik baru. Plastik setiap kali di daur ulang menjadi produk kualitas rendah.” jelasnya.

Tetapi tanpa kita sadari, bahwa Indonesia menjadi penghasil sampah plastik ke – 2 di dunia. “Sistem kelola plastik kita hanya sebatas kumpul, angkut, buang, seperti di kampu, sekolah, tempat – tempat umum ke tempat pembuangan akhir, ditaruh dan tidak diapa-apain” ucapnya. Tempat pembuangan akhir (TPA) salah satu penyebab pemanasan global, banyak tumpukan sampah rumah tangga dan itu membuat bumi semakin panas. Untuk memulai, Andhini menyarankan langkah awal dari menggali informasi.

 “Setelah itu, buat daftar produk sekali pakai yang digunakan sehari – hari, dari bangun tidur hingga tidur. Dari daftar tersebut, kita bisa memilih produk makanan yang paling mudah untuk dikurangi atau diganti dengan produk alternatif yang ramah lingkungan. Lakukan sembari konsisten. Dari satu produk alternatif yang ramah lingkungan.” Jelasnya.

Dalam memperingati Hari Bumi, kira – kira pesan apa yang mau kakak sampaikan buat masyarakat Indonesia khususnya buat kaum millennial dan generasi Z?

“Hidup di ramah lingkungan sebenarnya di mindset. Coba deh sekali, pas kamu jajan bakso pakai rantangan. Nah, berapa banyak sampah plastik yang bisa kamu kurangi. Mengurangi hidup ramah lingkungan, Zero Waste ini sebenarnya bukan untuk bumi, tetapi buat diri kita sendiri. Dengan kita mencegah sampah, khususnya sampah plastik. Itu sebenarnya, kita meredam kerusakan lingkungan terhadap diri kita sendiri. Nah, sekarang balik lagi ke teman-teman apakah teman-teman mau mengubah mindset dan ramah lingkungan serta memulai langkah pertama. Lalu, buktikan sendiri seberapa banyak sampah yang bis akita cegah hanya dengan sebuah langkah sederhana.”

 

Sumber foto: Instagram @021suarasampah 

 

Share this Post

DAFTAR BROSUR BEASISWA ID | EN