HIMAKOM Gali Pengetahuan Digital Dystopia Melalui Webinar Quarantime 2.0

Jakarta, 22 Mei 2022 – Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Kristen Indonesia telah mengadakan kompetisi Qurantime 2.0 dengan tema “Digital Dystopia”. Seluruh dunia bahkan Indonesia telah mengalami dan dilanda pandemi atau wabah Covid-19 selama kurang lebih 2 tahun belakangan ini. Sehingga pemerintah mengeluarkan peraturan agar masyarakat mengurangi aktivitas diluar rumah atau di tempat umum dengan istilah “dirumah saja”. 

Melihat situasi saat ini, HIMAKOM UKI melaksanakan program kerja yang telah dilakukan pada tahun lalu yaitu Quarantime. Pada tahun 2022 ini, Quarantime 2.0 kembali dilaksanakan untuk kedua kalinya dengan tujuan yang masih sama yaitu mengajak masyarakat umum khususnya pelajar atau mahasiswa meningkatkan semangat untuk melakukan kegiatan yang sifatnya produktif di masa pandemi Covid-19. Quarantime 2.0 saat ini mengangkat tema “Digital Dystopia” yang dapat diartikan sebagai kondisi  kehidupan masyarakat yang rusak akibat adanya hal-hal yang tidak membawa dampak positif pada kehidupan manusia dari teknologi digital. Dalam kompetisi seluruh mata lomba harus sesuai atau terkait dengan tema yang diangkat. Pendaftaran kompetisi ini dibuka mulai 26 Februari 2022 – 20 April 2022 dan tanpa dipungut biaya.

Kompetisi Quarantime 2.0 diikuti oleh 60 peserta individu beserta tim dan berhasil dimenangkan oleh 3 (tiga) peserta dari setiap mata lomba. Tidak hanya berupa kompetisi, tetapi Himakom juga menyelenggarakan Webinar dengan tema yang sama yaitu “Digital Dystopia”. Webinar ini menghadirkan para pembicara dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, praktisi hingga dosen yang dapat membahas tuntas “Digital Dystopia”. Pembicara yang pertama yaitu Louis Crilo Periwarissa, mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2021 yang membahas materi “Digital Dystopia" dari sudut pandang atau perspektif mahasiswa”. Pada pemaparan Louis, ia banyak mengungkapkan pengalaman-pengalaman serta keresahan yang ia rasakan mewakili mahasiswa mengenai teknologi yang terus berkembang ini, bahwa tidak selalu dampak yang diberikan oleh teknologi ini positif melainkan terdapat pula beberapa efek samping negatifnya.

Selanjutnya Dr. Hendi Pratama, M.A yang sebagai pembicara kedua membahas mengenai teori teori Digital Dystopia dengan judul materi “Quarantime 2.0: How the internet change our mental state?” Ia menjelaskan secara teoritis dengan disertai beberapa contoh serta tips dan trik menggunakan teknologi yang tidak menyesatkan kita terutama kalangan anak muda. Kemudian pembicara yang terakhir dan tentu tidak kalah menariknya adalah Bapak Firzie A. Idris yang mengulik topik dari aspek "Keamanan Digital." Pemaparan beliau tentu sama pentingnya dengan pemaparan-pemaparan sebelumnya, namun yang pemaparan kali ini akan sangat berguna bagi para pengguna teknologi apalagi internet, beliau mengungkapkan bahwa informasi pribadi pengguna internet akan sangat mudah ditemukan apalagi untuk disalah gunakan, dengan demikian kita harus mampu bertindak cerdas dalam menggunakan teknologi atau internet.

Adapun tujuan dilakukannya kegitan ini adalah untuk membantu masyarakat agar memahami lebih dalam bagaimana menghadapi digital dystopia, menambah pengetahuan terkait digital dystopia, untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya keamanan digital dan memperkenalkan serta mempromosikan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Indonesia kepada masyarakat.

 

 

 

Share this Post

DAFTAR BROSUR BEASISWA ID | EN