“Bincang Politik ; Stereotype Mahasiswa Ilmu Politik”

Jakarta - Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik mengadakan forum diskusi jilid ke-2 yang bertema “ Stereotype Mahasiswa Ilmu Politik”, dimana semua mahasiswa prodi ilmu politik Universitas Kristen Indonesia dari semua tingkatan. Anggota Himapol memulai diskusi yang dimoderatori oleh Vainels Lawolo, dan pemaparan materi dari salah satu mahasiswa ilmu politik oleh Daniel Sipahutar.

Pada forum diskusi yang kedua ini, terkhusus untuk internal prodi ilmu politik Universitas Kristen Indonesia dan tidak melibatkan dari prodi lain. Vainels selaku moderator yang merupakan mahasiswa prodi ilmu politik Angkatan 2020, mengawali pemaparan pengantar dan membuka acara.

Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan penyampaian materi apa itu stereotype secara umum, bagaimana wujud dari stereotype, dan bagaimana pandangan mahasiswa dalam memilih untuk menjadi mahasiswa prodi ilmu politik yang akan menjadi prodi pilihan selama kuliah di Universitas Kristen Indonesia, serta memberikan pemahamanmsebagai mahasiswa yang memilih ilmu politik. Para peserta menyimak dengan baik, sehingga ketika setelah pemaparan mengenai dari stereotype dan bagaimana pandangan mahasiswa memberikan stereotypenya memilih ilmu politik. Selanjutnya penyampaian materi oleh Daniel.

Ia memberikan pengalaman tersendiri terkait bagaimana Vainels memilih Ilmu Politik, dan bagaimana pandangan keluarga dan sekitarnya, Sebagai mahasiswa prodi ilmu politik langsung memberikan tanggapan, pandangan, terkait materi sebagai bahan diskusi serta alasan dan pengalaman ketika awal mengetahui prodi ilmu politik dan mendaftarkan diri di UKI. Banyak yang memberikan pandangan bahwa ketika orang lain mengetahui pilihan ke prodi ilmu politik, ada yang merasa itu jurusan yang tidak bagus, bahkan tidak penting.

Sehingga dalam sesi diskusi kakak tingkat dari Angkatan 2017 dan 2018 mengajak tidak perlu memperdulikan pendapat tersebut, memberikan motivasi kepada tingkat bawah mereka, bahkan memberikan kesempatan untuk menanyakan terkait tugas, dan tempat magang kedepannya yang bisa menjadi peluang untuk anak ilmu politik. Sesi diskusi berlangsung selama hampir 1 jam 30 menit, semua peserta sangat aktif membahas mengenai bagaimana stereotype dan pandangan serta memberikan masukan dari pertanyaan pertanyaan yang ada.

Selama berlangsungnya materi dan sesi diskusi, interaksi antar peserta sangat aktif. Hampir semua memberikan tanggapan dan tidak pasif untuk bisa menciptakan interaksi yang baik antara tingkatan. Banyak hal baru yang bisa diambil pelajaran dan sebagai pengalaman dalam berorganisasi sekarang dan kedepannya. Melalui forum diskusi jilid 2 tersebut mengajak untuk semua mahasiswa ilmu politik untuk tidak perlu merasa salah jurusan dan mampu menerima argumentasi dari orang lain yang merasa bahwa ilmu politik itu tidak penting, dan dianggap sebagai mahasiswa calon politikus.

Sebagai mahasiswa yang telah belajar bagaimana ilmu politik itu sebenarnya, diharapkan mampu merealisasikan dan berani memberikan kebenaran apa dari jurusan ilmu politik, serta bertanggungjawab untuk memberikan edukasi agar masyarakat diluar sana mengerti mengenai jurusan Ilmu Politik, dan memahami bahwa ilmu politik adalah ilmu yang sangat penting dan sangat tepat.

Share this Post

DAFTAR BROSUR BEASISWA ID | EN