Menjadi Mantan Mahasiswa di Fisipol UKI, Apa Cerita Bang Herto?

Eits, kalian yang merupakan bagian dari keluarga Fisipol UKI pasti sudah tidak asing lagi dengan nama tersebut. Yup, Herto. Kenapa pake “bang”? Karena ia adalah salah satu alumni Fisipol UKI yang tidak kalah sukses dan kreatif serta sudah pasti dipanggil “Abang” oleh para generasi Fisipol setelahnya. Ia juga masih aktif di berbagai acara/event di Fisipol maupun sampai level Universitas, salah satu contohnya seperti acara PKKMB UKI di hampir tiap tahun. Jadi ga heran kalau nama dia sering kita dengar.

Nama panjangnya Heribertus Adolf Bastian Penghibur Abul (panjang banget kan hehe ada penghiburnya pula.. bukan lelaki penghibur ya, itu karena dulu kehadirannya dianggap memberi hiburan bagi keluarga yang merindukan anak laki2). Ia lahir di kota kecil Elar pada tanggal 16 Maret dan kemudian bertumbuh di kota Ruteng, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Bang Herto suka mengarang cerita pendek, mengarang lagu, bertingkah sebagai pembawa acara, penyiar radio dan lain sebagainya yang berkaitan dengan dunia seni. Ia pernah lulus SMA dengan nilai tertinggi dan mendapat tawaran beasiswa untuk satu semester di berbagai universitas negeri di seluruh indonesia. Namun sayang, ia tidak memanfaatkan kesempatan itu dengan baik. Sewaktu ia pergi ke Jakarta pada tahun 2008, akhirnya mendaftar di Fisipol UKI dengan memilih jurusan Ilmu Hubungan Internasional.

“Awalnya biasa-biasa aja di Fisipol UKI tapi lama kelamaan benar-benar bersyukur bisa kuliah di sini. Bukan hanya pengetahuan secara akademik yang aku dapatkan di sana tetapi juga nilai-nilai dan budaya yang membentuk karakterku dan sangat berguna ketika aku lulus dan hidup di tengah masyarakat. Kekeluargaan, solidaritas, apresiasi, kepedulian, ketangguhan, kegigihan, dan masih banyak lagi yang aku pelajari. Di UKI, aku bisa mengembangkan minat bakat, menemukan jalan, koneksi, dan panggung untuk mewujudkan cita-cita di dunia seni,” ujar bang Herto.

“Selain itu, bersama teman-teman di Fisipol, kami membentuk vocal group East Voice yang cukup dikenal pada waktu itu hingga mengikuti audisi dan berbagai acara TV juga. Selain itu kami mendirikan Fisipol Choir juga dan sempat manggung untuk acara ulang tahun ASEAN,” tambahnya. 

Setelah lulus dari UKI, ia juga sempat mengalami masa-masa suram dimana karir musiknya tidak berkembang dan menjadi pengangguran selama beberapa bulan. Bang Herto kemudian diajak untuk membantu mengurusi administrasi di TU Fisipol UKI pada waktu itu dan ia terima dengan senang hati. Puji Tuhan, seiring dengan ikhlasnya ia bekerja, karir musiknya juga seperti kembali hidup dan mulai berkembang hingga saat ini. Ia bertemu produser, tampil di TV, voice over beberapa acara di stasiun TV, hingga merilis album perdana. Selain itu ia juga dipercaya untuk memandu berbagai acara penting baik nasional maupun internasional hingga acara kunjungan Presiden RI ke UKI. Bahkan di 2018, bang Herto cukup kaget ketika ditunjuk untuk menjabat sebagai Kepala Pusat Pelayanan Bahasa UKI yang mana mengurusi bidang bahasa yang memang ia cintai.

Lalu, apa pesan bang Herto untuk mahasiswa baru Fisipol UKI 2021?

“Selalu bersyukur dan nikmati proses yang teman-teman lewati. Proses itu adalah hal yang paling indah karena pada saat kita mencapai cita-cita kita, euphoria-nya cuma sesaat tapi rasa manis dan pelajaran dari proses yang kita lewati itulah yang kekal dan lama dampaknya dalam hidup kita. Kalau saat ini teman-teman ada di Fisipol UKI, syukurilah dan nikmati. Tuhan tidak menempatkan kita di mana kita berada secara kebetulan. Ada selalu maksud tersembunyi dan maksud itu pasti yang terbaik buat kita. Selalu jujur dengan hati. Apa yang kita cita-citakan jangan sampai disia-siakan. Kejar impian dan jangan terhalangi oleh gengsi atau rasa minder karena keberhasilan orang lain. Kita bisa saja mengubur cita-cita kita hari ini tapi di besok hari, itu hanya akan jadi penyesalan. So, manfaatkan waktu kalian untuk belajar dan mengmbangkan diri. Perbanyak teman dan koneksi tapi tetap jadi diri sendiri yang sebisa mungkin tidak menyakiti dan merugikan orang lain. Ini yang terpenting untuk maba Fisipol, investasi terbaik dan termahal adalah kebaikan dan keramahan. Sarjana sosial yang berhasil adalah mereka yang lulus dengn ilmu yang banyak dan teman yang banyak juga so be kind, be friendly and be polite ke sesama ya!”

How was that, sobat Fisipol? Bang Herto humble banget ya, dan tentunya banyak yang dapat kita contoh dari berbagai pengalamannya di Fisipol! Oh iya, jangan lupa dengerin lagu-lagu karya bang Herto guys, karena suaranya penuh candu~

Yuk kita coba dengerin di: https://hertobastian.fanlink.to/youremygod

Share this Post

DAFTAR BROSUR BEASISWA ID | EN