PKM "Pemberdayaan Masyarakat Dalam Membina Hubungan Melalui Komunikasi Interpersonal di Lingkungan UKM"

JAKARTA, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIPOL UKI,  Dr. Chontina Siahaan, SH., M.Si telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), pada  10 – 12 Juli 2020, dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Membina Hubungan  Melalui Komunikasi Interpersonal di Lingkungan UKM.” Kegiatan PKM ini bertempat di Desa Mandalagiri, Kecamatan Leusisari, Kabupaten  Tasikmalaya dan Desa Linggamukti, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut .

“Pengabdian Kepada Masyarakat di lingkungan UKM yang pertama,  kami lakukan pada tanggal 10 Juli di desa Mandalagiri dan yang kedua, pada tanggal 11 juli bertempat di desa Linggamukti, adapun alasan kami memilih tempat  tersebut adalah karena di kedua desa itu banyak jenis-jenis UKM hasil binaan yang sudah mendapat bantuan dari pemerintah sehingga perlu ditindaklanjuti melalui pencerahan dan kebaruan inovasi dari aspek komunikasi, ” ujar Chontina.

Di samping itu, kegiatan PKM ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan bagaimana berkomunikasi diantara para pengelola UKM, memberikan pengetahuan bagaimana cara memasarkan produk melalui pesan yang dikemas dalam produk, dan meningkatkan hubungan yang baik dalam membina hubungan di lingkungan UKM melalui kegiatan komunikasi yang efektif.

Untuk mengetahui pemahaman masyarakat tentang komunikasi, sebelum menyampaikan materi PKM, para tim PKM  terlebih dahulu melakukan Pre test dan untuk mengetahui apakah ada perubahan pengetahuan setelah disampaikan materi PKM, maka dilakukan lagi Post Test.

Berdasarkan hasil Pre Test dan Post Test di desa Mandalagiri terhadap pemahaman peserta tentang komunikasi sebelum pembicara menyampaikan materi PKM, sekitar 83, %  sudah megetahui bahwa kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat pernah dilakukan di desa Mandalagiri dan hanya 16% yang belum mengetahui tentang PKM. Akan tetapi setelah materi PKM disampaikan, pengetahuan bertambah menjadi 95%.

“Ini artinya masih ada saja yang belum mengetahui tentang kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di desanya  atau bisa saja tidak ada pemberitahuan dari pihak kepala desa,” tegas Chontina.

Tidak hanya itu, sebelum materi presentasi tentang komunikasi di lingkungan UKM disampaikan, teryata 59% persen peserta UKM belum mengetahui apa yang harus dikomunikasikan di lingkungan UKM. Akan tetapi setelah materi PKM dipresentasikan, pemahaman peserta menjadi 100%.

Kegiatan PKM kedua dilakukan di desa Linggamukti, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut. Jika dilihat dari hasil pre test dan post test yang dilakukan, persentase pemahaman tentang PKM di dua desa tersebut sangat berbeda. Di desa Mandalagiri  sekitar 83% mengetahui apa itu kegiatan PKM  sedangkan di desa Linggamukti sekitar 50% mengetahui apa itu kegiatan PKM. Jika dibandingkan jawaban peserta UKM pada saat pre test, maka persentase  pengetahuan atau pemahaman peserta dari desa Mandalagiri. Lebih tinggi dibandingkan peserta dari desa Linggamukti. Ketidakpahaman peserta UKM di Mandalagiri terkait dengan apa yang harus dikomunikasikan kepada peserta UKM,  dan bagaimana cara memasarkan produk.  Sehingga kedua masalah ini lah yang perlu diperhatikan di Desa Mandalagiri.

kekurangpahaman Peserta UKM di Linggamukti  ketika pre test dilakukan adalah tentang apa yang harus dikomunikasikan di antara peserta UKM, kendala-kendala ketika berkomunikasi, bagaimana cara berkomunikaksi supaya hasil efektif, pemahaman tentang penggunaan media social, tidak senang berkomunikasi dengan orang yang ilmunya sama, tidak mengetahui memasarkan produk, dan tidak mengetahui dampak pemasaran jika tidak dikomunikasikan dengan baik.

Dalam kegiatan pkm ini dapat disimpulkan Kekurangtahuan masyarakat terhadap apa yang harus dikomunikasikan terhadap sesama peserta UKM, menunjukkan kelemahan dalam berkomunikasi. Ketidaktahuan dalam memasarkan produk, menunjukkan kekurangmampuan dalam mengomunikasikan ide, gagasan dan pemikiran untuk mengemas produk supaya menarik minat beli. Kekurangtahuan tentang kesamaan pengalaman dan ilmu pengetahuan, merupakan penghambat dalam melakukan komunikasi yang efektif. Peserta UKM belum mengetahui cara memasarkan produk dengan komunikasi yang baik.

Share this Post

DAFTAR BROSUR BEASISWA ID | EN