Ruang Rasio-Zoom Fatigue

Jakarta, 20 November 2020, UKM FISIPOL Thinkers Club kembali menyelenggarakan diskusi rutin UKM, yakni Ruang Rasio dengan topik  ‘Zoom Fatigue” yang dilaksanakan secara online. Diskusi ini dimoderatori oleh Kevin, salah satu anggota aktif UKM Fisipol Thinkers Club (FTC) UKI serta dihadiri oleh Darynaufal Mulyaman, S.S.,M.Si selaku pembimbing UKM FTC dan dosen HI (Hubungan Internasional) UKI. Ruang Rasio minggu ke-3 dibulan november ini menghadirkan narasumber, yakni Ibu Ir. Melati Mediana Tobing, S.I.Kom., M.Si. Beliau merupakan salah satu dosen di Fisipol UKI. 

Pertemuan Ruang Rasio edisi ini dimulai dengan mengulas fenomena Pandemi Covid-19 yang dimana terjadi pada bulan februari sampai dengan saat ini. Pandemik ini menuntut kita untuk berjaga jarak atau biasa disebut social distancing. Maka dari itu, aktivitas tatap muka yang sering kita lakukan seperti kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun universitas, lalu karyawan kantoran atau pegawai di instansi lainnya hingga pejabat pemerintah. Semuanya terhalang karena protokol kesehatan yang mengharuskan kita untuk tetap berada di rumah dan menggantikan aktivitas tatap muka dengan cara online atau daring. Hal ini pun dapat menimbulkan efek kelelahan yang lebih parah dibandingkan rapat biasa di kantor. Zoom Fatigue merupakan kondisi dimana seseorang merasa sangat lelah karena intensitas panggilan video rutin dilakukan setiap hari.

Menurut Valle Wright,dalam jurnal kesehatan nya pada Director of Clinical Research and Quality for the American Psychological Association menyatakan bahwa pertemuan online menuntut kita untuk selalu aktif dan responsif. Video Conference juga mengharuskan berada dalam satu posisi untuk keseluruhan rapat. Dikarenakan Video Conference yang bersifat virtual, otak tidak bisa langsung memproses setiap informasi dari komunikasi non verbal. Berada di sebuah ruang virtual, membuat otak kita membutuhkan energi ekstra untuk memahami komunikasi non-verbal tersebut.

Menurut Wiederhold (2020), tekonologi dibagi menjadi dua bagian yaitu High Technology dan Low Technology. Teknologi dalam high technology meliputi; virtual reality headset, full body avatars as re-creating nonverbal communication, appearance more similar to face-to-face meetingsenlarged face in space and prolonged eye contact makes satisfied, dan High cost. Sedangkan dalam low technology terdiri atas; still using traditional technology (zoom apps) dan make facial nonverbal cues obvious manually.

 

Selain itu ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghindari Zoom Fatigue. Yang pertama adalah dengan mengatur jam rapat, siapkan jeda antar rapat 5-10 menit untuk penyegaran seperti melihat pemandangan di luar rumah, cuci muka atau membuat minuman dan jangan gunakan jeda waktu rapat untuk melihat layar handphone karena sama saja tidak mengistirahatkan otak. Kedua  yaitu: pasanglah target agenda rapat, usahakan setiap rapat berlangsung secara efisien. Gunakan skala prioritas, mana yang memang perlu untuk rapat dan tidak. Ketiga, siapkan penampilan dan mindset, gunakan selalu pakaian kerja lengkap saat meeting online jangan hanya menggunakan seragam bagian atas sedangkan bagian bawah hanya pakai celana pendek. Setelah selesai segera ganti pakaian dengan baju rumah agar mindset ikut berubah dan otak tidak terpaku pada pemgaturan bekerja.

 Keempat adalah dengan mematikan video, menon-aktifkan video penting unutk mencegah Zoom Fatigue. Kelima,dengan cara mengubah tampilan layar, jangan meeting online dengan tampilan layar yang berisi wajah semua peserta rapat. Tampilan wajah orang lain yang beraneka ragam manjadikan kinerja otak terlampau diforsir dibandingkan hanya melihat watu wajah. Dan yang terakhir, yaitu denngan meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara online. 

Maka dari itu kemampuan berkomunikasi secara online atau online communication skill akan mempermudah pemimpin rapat menyampaikan gagasan maupun evaluasi sehingga peserta rapat tidak perlu pusing lagi memahami isi pertemuan. Kemampuan online communication bisa dilatih secara berkala dengan sering mengikuti webinar-webinar yang seakarang tidak sulit untuk di akses. Perubahan kemampuan komunikasi dapat dirasakan setelah sering mengikuti webinar.

Share this Post

DAFTAR BROSUR BEASISWA ID | EN