Waspada Child Grooming: Modus Pelecehan Seksual pada Anak-anak

Jakarta, 25 Januari 2022 – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Public Relations Universitas Kristen Indonesia 2019 mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan mengambil tema “Ketahui Child Grooming, Waspada Dengan Orang Di Sekitar Anda! Kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat perdana mahasiswa public relations 2019 menjadi panitia pelaksana PKM ini. Berita mengenai kasus kekerasan dan pelecehan seksual marak terjadi di Tanah Air. Banyaknya kasus pelecehan seksual di Indonesia terjadi karena dua penyebab yaitu yang pertama karena Indonesia tidak cukup memiliki hukum dan undang-undang yang dapat melindungi korban kekerasan dan pelecehan seksual.

Penyebab banyaknya kasus pelecehan seksual di Indonesia yang kedua adalah karena kurangnya pengetahuan tentang pelecehan seksual di Indonesia. Padahal anak-anak merupakan kelompok masyarakat yang sangat rentan mengalami pelecehan seksual. PKM yang dilakukan Ilmu Komunikasi peminatan Public Relations 2019 ini, merupakan wadah untuk memberikan edukasi kepada SMPN 279 Jakarta agar waspada dengan orang di sekitar Anda dan dapat memutus terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual di Indonesia terutama anak-anak. Selain itu, juga dengan meningkatkan kesadaran anak atas perilaku tidak wajar orang lain terhadap mereka.

Awal pembukaan materi, peserta dikenalkan bagaimana bentuk-bentuk pelecehan seksual yang biasanya sering terjadi dan bagaimana caranya untuk menghindari kejadian tersebut. Child grooming adalah topik utama yang dibahas sehingga peserta mampu membedakan perbuatan orang dewasa yang bisa dianggap norma dan memanipulasi, sehingga tidak ada lagi korban dan rasa trauma yang sulit untuk disembuhkan pada diri anak sebagai korban. Sosialisasi tersebut dihadiri dan dibuka satu dosen program studi Ilmu Komunikasi yakni Formas Juitan Lase, S.Sos., M.I.Kom selaku ketua tim pengusul. Beliau juga sekaligus memberikan materi pertama, materi yang disampaikan adalah pengetahuan dasar terkait apa itu pelecehan seksual, mengapa pelecehan seksual bisa terjadi termasuk memberikan pengetahuan juga terkait ketidaksetaraan gender dalam masyarakat sehingga memberikan perasaan berkuasa bagi salah satu pihak atau kelompok tertentu untuk menguasai kelompok yang lain.

Materi selanjutnya disampaikan oleh mahasiswa Josua Tri Juliawan. Materi yang disampaikan mengenai pelecehan seksual pada anak, perbedaan pelecehan seksual fisik dan non fisik, bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh orang lain, tips dan trik mencegah pelecehan seksual, dan beberapa contoh kasus pelecehan seksual pada anak yaitu mengenai “Kapolsek yang diduga setubuhi anak tersangka” dan “Pelecehan seksual di transportasi umum”.

Sedangkan narasumber terakhir, mahasiswa Grescyel Weltya menyampaikan materi tentang Child Grooming, materi yang disampaikan adalah kasus Child Grooming secara langsung maupun online, tahap-tahap Child Grooming, dampak jangka panjang dari Child Grooming yaitu trauma bounding, yang terakhir yaitu usaha pencegahan dan mengatasi Child Grooming. Kegiatan ditutup dengan kuis untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa/i SMPN 279 Jakarta tentang Child Grooming pelecehan seksual terhadap anak. Hasil kuis menunjukan 46 siswa/i menjawab 75% dengan akurat. Artinya mereka cukup aware dengan Child Grooming pelecehan seksual terhadap anak.

Share this Post

DAFTAR BROSUR BEASISWA ID | EN