Webinar Himapol UKI “Realita Representasi Politik Perempuan di Tingkat Pusat dan Lokal”

Jakarta – Program Studi Ilmu Politik, Universitas Kristen Indonesia mengadakan Webinar “Realita Representasi Politik Perempuan di Tingkat Pusat dan Lokal” yang menghadirkan pembicara Dr. Audra Jovani (Dosen Ilmu Politik, Universitas Kristen Indonesia), Dr. Lince Magriasti (Dosen Ilmu Adm. Negara, Universitas Negeri Padang), Dr. Sri B. E. Wardani (Dosen Universitas Indonesia), Dr. Fitriyah (Dosen Ilmu Politik, Universitas Diponegoro), (25/11/2021).

Materi dibuka dengan pembahasan mengenai representasi politik perempuan di Kota Padang dan Kota Tanjungpinang yang dibawakan oleh Dr. Lince Magriasti, kemudian dilanjutkan dengan membahas representasi politik perempuan di Kota lainnya seperti Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur yang dibawakan oleh Dr. Fitriyah dan Dr. Audra Jovani. Dalam pembahasan tersebut para pembicara membuka pemahaman atau materi terkait “Mengapa Penting Representasi Politik Perempuan di Indonesia?”. Materi selanjutnya dibawakan oleh Dr. Sri B. E. Wardani yang membahas tentang peta masalah representasi politik perempuan di Indonesia dimana ada lima faktor yang menjadi penyebab masalah tersebut seperti, regulasi afirmatif, strategi elektoral partai politik, ketimpangan relasi kuasa (patriarki), tata kelola institusi politik bias gender, dan dukungan jaringan. Ia juga memaparkan materi mengenai politik perempuan serta menjelaskan bagaimana perempuan dalam lembaga pengambil keputusan, pembicara menjelaskan secara umum dan khusus yang meliputi dari wilayah Kabupaten/Kota, Provinsi, Negara (Indonesia) dan dunia.

Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Untuk pertanyaan pertama diajukan oleh Bapak Mouddy Johassan yang menanyakan tentang apa strategi yang bisa mendorong perimbangan yang kuat untuk untuk memperjuangkan isu-isu perempuan. Kemudian ditanggapi oleh Dr. Sri Wardani yang mengatakan bahwa sebetulnya kita sudah kehilangan momentum karena direvisinya afirmatif partai, jadi sebenarnya belum berhasil karena yang bisa mendorong perimbangan yg kuat untuk memperjuangkan isu-isu perempuan. Kemudian ditanggapi oleh Dr. Sri Wardani yang mengatakan bahwa sebetulnya kita sudah kehilangan momentum karena direvisinya afirmatif partai, jadi sebenarnya belum berhasil karena strategi awalnya untuk afirmatif partai tersebut. Karena terkadang partai juga tidak mendukung untuk berbicara isu perempuan tersebut karena relasinya belum kuat. Yang penting adalah bagaimana tetap menjaga sinergi perempuan baik itu di organisasi ataupun asosiasi dan akademisi untuk memperkuat gagasan tersebut. Pertanyaan kedua diajukan oleh Oliver Peter (Mahasiswa UKI dari Prodi Hukum) yang menanyakan tentang bagaimana solusi untuk mengubah pola pikir mikir mereka (perempuan) bahwa politik itu hanya untuk laki-laki dan sadar bahwa keikutsertaan perempuan dalam politik itu penting. Kemudian pertanyaan tersebut dijawab oleh Dr. Audra Jovani dan Dr. Lince yang mengatakan bahwa pentingnya membangun kesadaran politik masyarakat dengan pendidikan politik, yang bukan hanya dilakukan oleh pemerintah saja tetapi juga harus melibatkan semua pihak yang ada terkhusus orang-orang yang berpendidikan.

Share this Post

DAFTAR BROSUR BEASISWA ID | EN