Perempuan Punya Peran Dalam Membangunan Masa Depan

Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak I Gusti Ayu Bintang yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju. (Tribunnews.com)
Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak I Gusti Ayu Bintang yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju. (Tribunnews.com)

 

Jakarta, 21 Maret 2022 – Tepat pada 8 Maret 2022, kembali diperingati Hari Wanita Sedunia. Bukan hanya karena sebuah peringatan namun sebagai cerita yang akan selalu berevolusi seiring berjalannya waktu, dan perkembangan dunia. Wanita tidak hanya tentang bagaimana menjadi perempuan yang diidamkan laki laki, melakukan pekerjaan, rumah, menjadi dewasa untuk mempersiapkan diri menjadi istri yang diinginkan oleh orangtua.

Berbicara tentang perempuan yang selalu mendapatkan permasalahan di setiap tahun, bahkan menjadi perhatian dunia. Mengapa? Perempuan selalu menjadi korban kekerasan fisik, pelecehan seksual, dianggap penyebab kemiskinan karena tidak mampu melakukan apa apa, dan lain sebagainya konflik dan permasalahan yang memprihatinkan jika didengar dan dibaca dari berita.

Di era emansipasi seperti sekarang, perempuan dianggap sebagai kelompok kelas kedua (subordinatif) sehingga mereka tidak memperoleh persamaan hak dengan laki-laki. Perempuan dapat menjadi aktor dalam strategi pembangunan dan peningkatan ekonomi di negara. Contohnya adalah dalam sektor perikanan, kita tahu bahwa negara kita kaya akan hasil laut, dari data koalisi rakyat pada keadilan perikanan, disebutkan bahwa perempuan itu berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat dengan perempuan mengerjakan 70% pekerjaan produksi hasil olahan perikanan.

Bukan hanya itu, perempuan juga turut berperan dalam dunia politik, diberikan kuota di masa kepemimpinan Jokowi sebesar 30%, meskipun belum menjadi pengambil alih keputusan yang tepat, setidaknya perempuan mampu menyuarakan aspirasi perempuan di tingkat kebijakan dalam pemerintahan. Didunia industri kreatif bisa kita buktikan bersama bahwa peran perempuan dalam bekerja sangatlah dominan misalnya melalui industri film, bahkan perempuan dapat menjadi produser, seperti akhir akhir ini artis ternama Prilly Latuconsina yang menjadi produser film dan berhasil mendapatkan rekor muri. 

Jika dulu R.A Kartini tidak melawan tradisi perempuan tidak boleh sekolah, mungkin perempuan sekarang akan selalu dibawah tekanan dan tidak mengerti apa apa, sehingga tetap akan rendah. Perlunya perlawanan melawan stigma tersebut sangatlah tidak disalahkan. Untungnya, sekarang setidaknya perempuan bisa mengambil peran dan diberikan kesempatan yang sama untuk terlibat di dunia pemerintahan, bahkan perempuan bisa dipercayakan menjadi seorang pemimpin. Banyak sekali perempuan perempuan yang cerdas di Indonesia yang menyumbangkan pemikiran dan aksi nyata dalam pembangunan di Indonesia untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Mulai dari pendidikan, ketenagakerjaan, dan perlindungan terhadap kekerasan.

Perempuan harus semakin diberikan dan diperluas kontribusi dan kesempatan yang lebih optimal. Perempuan layak disebut menjadi pahlawan kecil dalam keluarga, dan menjadi penyelamat dalam pembangunan negara. Perempuan haruslah diapresiasi dan dijamin keamanan dan perlindungan hak haknya. Melalui peringatan hari Perempuan Internasional kiranya mampu menyumbangkan semangat untuk para kaum perempuan untuk maju, dan melakukan apapun yang diinginkan tanpa ada penghalang.

Share this Post

DAFTAR BROSUR BEASISWA ID | EN