LITUSIK HIMAPOL TINGKATKAN PARTISIPASI KARANG TARUNA

Jakarta, 22 Juni 2022 - Dalam menyambut HUT DKI Jakarta yang jatuh pada Rabu ini tanggal 22 Juni 2022, Prodi Ilmu Politik mengadakan sosialisasi Pengabdian kepada masyarakat melalui Tema “ LITUSIK “ sosialisasi ini mencakup sub materi berupa Pendidikan politik, definisi politik, Sistem Politik, Demokrasi, Partisipasi Politik, Pemilu, serta Keterkaitan Pemuda dan Politik. Seperti yang kita ketahui, Pemuda di Generasi sekarang kebanyakan tidak menunjukkan Interest soal perpolitikan di Indonesia. Karena Stigma masyarakat yang berpikir bahwa Politik itu tidak imbang, maksudnya adalah lebih banyak sisi negatif nya ketimbang sisi positifnya. Mereka hanya melihat dari sudut pandang negatif melalui berita – berita yang dikeluarkan media seperti yang kita ketahui tentang korupsi, suap menyuap, kecurangan di KPU, Nepotisme, dan lainnya.

Padahal menurut saya terkadang justru berita di media sendiri itulah yang suka dilebih - lebihkan dan dikurang – kurangkan untuk keuntungan pribadi. Maka dari itu justru kita harus lebih memilah milih berita mana yang harus kita baca agar tidak termakan berita yang tidak valid alias hoax. Salah satu upaya untuk memecah stigma masyarakat tentang sisi buruk politik, yaitu melalui sosialisasi ini. Acara dibuka dengan kata Sambutan dari Wakil ketua RT setempat dan Tiur Paulina selaku ketua HIMAPOL. Selanjutnya dilanjutkan dengan pembawa materi pertama yang dipaparkan oleh Davidson Brabar Beliau Membawakan materi pertama yaitu pendidikan politik.

Pendidikan politik dimaknai menjadi usaha yang terencana, dengan sadar untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat negara yang telah berhak memilih. Tujuan dari pendidikan politik yang terpenting adalah membangun kesadaran warga negara mengenai hak dan kewajibannya sesuai konstitusi. Pendidikan politik adalah faktor krusial bagi terbentuknya perilaku politik warga negara yang mendukung berfungsinya sistem pemerintahan secara sehat. Generasi muda harus mendapatkan pendidikan politik agar dapat meningkatkan wawasan generasi muda sehingga dapat melek dalam politik, seperti sadar untuk melakukan partisipasi politik.

Dilanjut dengan materi Budaya politik, Budaya politik adalah aspek politik dari sistem nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh suasana zaman saat itu dan tingkat pendidikan dari masyarakat itu sendiri. Secara teoritik,budaya politik juga dapat diartikan aspek politik dari nilai-nilai yang terdiri atas pengetahuan, adat istiadat, tahayul, dan mitos. Perbedaan budaya politik dalam masyarakat secara garis besar dapat dibedakan dalam tiga budaya politik, yaitu budaya politik apatis, budaya politik mobilisasi, dan budaya politik partisipatif.

terlibat dalam proses pemilu dan mempercayai perlunya keterlibatan dalam politik. Selain itu, warga negara berperan sebagai individu yang aktif dalam masyarakat secara sukarela, karena adanya saling percaya antar warga negara dan memiliki kebanggaan terhadap sistem politik. Pemateri kedua dipaparkan oleh Tiur Paulina, materinya yaitu berupa Sosialisasi Politik, Sosialisasi politik adalah suatu pembelajaran politik agar dimana masyarakat dapat mengembangkan sikap, nilai, keyakinan, pendapat, dan perilaku yang kondusif untuk menjadi warga negara yang baik di negaranya serta juga sosialisasi juga sebagai proses memberitahukan dan memberikan pemahaman pada masyarakat luas akan suatu hal yang bersifat penting.

Setelah menjelaskan tentang sosialisasi politik, materi Tiur berlanjut ke materi Inti yaitu Partisipasi Politik. Jika berbicara partisipasi politik, itu tidak ada bedanya dengan partisipasi masyarakat. Partisipasi politik merupakan keterlibatan masyarakat dalam aktivitas dan kegiatan politik. Idealnya tujuan partisipasi politik tersebut tidak lain adalah untuk mempengaruhi proses perumusan kebijakan. Formulasi kebijakan yang dirumuskan tersebut merupakan kunci dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Partisipasi politik lebih berfokus pada kegiatan yang dilakukan, dan bukan terfokus pada sikap politiknya. Partisipasi politik memiliki dua pendekatan, yaitu pendekatan politik kelompok dan hak-hak politik. Kegiatan partisipasi politik bersifat individual atau kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau sporadik, damai atau dengan kekerasan, legal atau ilegal, serta efektif atau tidak.

Di penghujung acara, kegiatan berlanjut dengan sesi tanya jawab berdasarkan pengalaman pribadi dari peserta mengenai seluk beluk politik.

 

 

 

 

Share this Post

DAFTAR BROSUR BEASISWA ID | EN