KELILING INDONESIA GRATIS, KENAPA ENGGAK?

Dalam mengembangkan diri, sebagai mahasiswa saya sangat tertarik dalam melakukan pengabdian. Saya selalu mencari instansi eksternal selain kampus yang bisa memberikan kepada saya kesempatan sebagai delegasi dalam melakukan pengabdian masyarakat. Saya sadar bahwa pembelajaran yang saya dapatkan ketika di saat kelas tentunya memerlukan implementasi secara nyata bukan hanya mendapatkan teori saja. Untuk itu, di akhir April salah satu dosen memberikan poster pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Labuan Bajo, tepatnya di desa Warloka Pesisir, Kecamatan Komodo. Saya menanyakan secara spesifiknya kepada dosen yang memberikan kepada kami informasi t pengabdian yang dilakukan oleh instansi garuda nusa youth action, untuk mendapatkan kepastian akurat bahwa program tersebut resmi dan juga memberikan benefit yang bermanfaat. Setelah saya diyakini oleh dosen pengampu mata kuliah sosiologi politik, yaitu Pak Sipin, saya melakukan penelusuran websitenya, melihat panduan pelaksanaan kegiatan, dan tanggal pelaksanaannya, dan saya bersyukur bahwa tanggal pelaksanaannya bertepatan disaat libur semester genap yan/out mulai dari tanggal 27 Juni sampai tanggal 8 Juli 2022.

Saya begitu excited karena lokasi pengabdian yang tepat di daerah 3T yang menjadi sasaran dalam tujuan sdgs, dan saya mengambil keputusan untuk mencoba mendaftarkan diri. Awal bulan mei, saya mencoba mendaftar secara online, dengan melengkapi data dan melakukan registrasi pendaftaran seleksi. Dalam seleksi tersebut saya mengikuti jalur yang fully funded, dengan rangkaian tes mulai dari CV, transkrip nilai, dan lain lain. Dalam seleksi berkas disertai juga beberapa pertanyaan yang harus dijawab mengenai tujuan dan beberapa divisi yang akan diberikan dan ditawarkan untuk terlibat di salah satunya. Saya tertarik dengan divisi lingkungan karena saya ingin tahu permasalahan apa yang ada di daerah tersebut dan bagaimana kondisi wilayah di tempat pengabdian. Setelah hasil seleksi keluar dan puji Tuhan, saya dinyatakan lolos untuk tahapan pertama. Kemudian, diinformasikan untuk melakukan registrasi ke tahap kedua yaitu tahap substantive, dimana secara  online akan diadakan tes akademik dengan pertanyaan pilihan ganda 50, dan essay ada 4 soal dalam waktu 90 menit. Sebelum test kami diberikan beberapa materi yang harus dipelajari termasuk mengenai SDGS,seputar mengenai instansi garuda nusa sebelumnya, seputar mengenai daerah yang akan menjadi lokasi pengabdian, mengenai wawasan kebangsaan. Serta memberikan studi kasus yang harus diberikan solusinya.

Seminggu berikutnya diberikan pengumuman terkait hasil test substantive untuk bisa ke tahap berikutnya yaitu tahap wawancara secara online dan diadakan hari kedua setelah pengumuman. Terdaftar nama saya untuk berhasil lolos ke tahap berikutnya, dan saya memberikan kabar tersebut kepada kaprodi, untuk bisa mendapatkan sponsor dari prodi untuk pembiayaan selama tahap wawancara, dan uji publik. Saya mendapat dukungan penuh dari prodi, dan saya ,mengikuti wawancara dengan baik, dan uji public. Tepat di tanggal 1 Juni, nama nama yang berhasil lolos fully funded terdapat 20 orang dan saya berhasil menjadi salah satu yang terpilih menjadi delegasi nasional, membawa nama provinsi dan nama kampus. Saya melakukan registrasi kembali bahwa menjadi delegasi tetap pengabdian masyarakat GNYA#4 di Labuan Bajo. Saya segera memberikan kabar tersebut kepada pihak prodi, sehingga saya dibantu untuk mendapatkan pendanaan dari kampus untuk mensupport selama perjalanan saya, mulai dari tempat meeting point di Surabaya, dan berangkat Bersama dengan transportasi jalur laut yaitu kapal, selama 2 hari di perjalanan ke tempat tujuan. Saya bersyukur karena dari pihak fakultas dan rektor mendukung penuh kegiatan saya, sehingga saya terbantu dalam biaya. Selama di tempat pengabdian kami melakukan program kerja yang telah kami susun sebelum keberangkatan, dan masing masing divisi di hari pertama langsung mulai meninjau permasalahan di wilayah desa Warloka dan beberapa informasi dari warga untuk mendukung proker yang akan dilaksanakan, saya sebagai divisi lingkungan, bersama tim saya melakukan oroker yaitu ecobrick, beach clean up, pembuatan bak sampah, dan budidaya maggot serta pembuatan pupuk kompos. Dengan keterbatasan ekonomi , para warga di sana mayoritas berprofesi sebagai nelayan, dan masih menggunakan sistem barter dalam memenuhi kebutuhan sehari hari. Selain itu, sekolah sederhana yang dibangun sampai tahap SMP, tidak ada listrik, dan jaringan. Kami tinggal di rumah warga, dan terlibat dalam kegiatan warga sehari hari. Anak anak disana begitu Bahagia melihat kedatangan kami, dan kami berbaur dengan anak anak dengan memberikan mereka, buku,hadiah , dan alat sikat gigi, yang bisa mereka gunakan. Desa perlu sekali Pendidikan yang merata agar mereka dapat membangun desa yang masih tergolong di tingkat bawah, dan memerlukan perhatian dari daerah Labuan Bajo, dan menghentikan investor asing atau diluar wilayah Warloka untuk memiliki hak pemilik tanah bukit di desa Warloka yang seharusnya menjadi potensi wisata yang dapat dikelola untuk menjadi sumber pendapatan warga.

Dari kegiatan tersebut saya mendapatkan sertifikat nasional, kesempatan untuk trip di Labuan Bajo secara gratis, mendapatkan banyak pengalaman dengan teman teman lainnya, dan bisa mendapatkan ide untuk menjadi bahan penelitian. Selama kegiatan berlangsung saya mendapatkan penilaian yang baik fasil dan funder garuda nusa, sehingga saya diberikan kesempatan menjadi narasumber seminar nasional dalam sharing session kepada para peserta yang mau mendaftarkan diri menjadi delegasi nasional untuk pengabdian masyarakat di tahap berikutnya di GNYA#5. Saya bersyukur bisa mendapatkan kesempatan terbaik tersebut dari pihak pengabdian, dan berterima kasih juga untuk kampus yang mendukung mensponsori saya, dan memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang saya lakukan. Harapannya, semoga adik adik lainnya dapat mengikuti, dan berani mencoba untuk menjadi kesempatan yang baik dalam selama menempuh Pendidikan di UKI.

 

 

 

Share this Post

DAFTAR BROSUR BEASISWA ID | EN